TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad mengatakan ke depan Indonesia akan mencoba untuk memperluas cakupan barang ekspor ke Swiss.
"Selama ini Indonesia ekspor emas, komoditas pertanian, terus ada sedikit perhiasan-perhiasan,tetapi menurut saya ke depan mungkin kita akan dorong ekspor dengan basis yang lebih luas," ujar Muliaman saat berkunjung ke kantor Tempo, Selasa, 20 Februari 2018.
Menurut Muliaman selama ini kerja sama bidang ekonomi antara Indonesia dan Swiss sudah cukup baik. Untuk lebih mendorong ini, kata dia, free trade agreement antara kedua negara harus disegerakan. "Presiden Jokowi juga kemarin konsen betul bagaimana ekspor bisa kita dorong," katanya.
Simak: Jadi Dubes di Swiss, Muliaman Hadad Fokus Investasi dan Ekspor
Muliaman menilai Indonesia termasuk negara yang masih kurang dalam menjalankan free trade agreement dengan negara-negara lain. Sebab, kata dia, negara tetangga seperti Vietnam telah banyak menandatangani free trade agreement ini dengan berbagai negara. "Dengan Swiss sudah jalan pembicaraan awal, sekarang kelihatannya sudah memasuki tahap-tahap akhir," ucapnya.
Muliaman berujar saat ini Indonesia tengah memfinalisasi free trade agreement dengan beberapa negara seperti Swiss, Norwegia, Islandia, serta Liechtenstein. Selain itu, kata dia, Presiden Jokowi juga mengimbau agar free trade agreement ini termasuk ke negara-negara non tradisional. "Mudah-mudahan dengan free trade agreement kita nanti punya preferensi, sehingga daya saing produk kita bisa lebih tinggi," tuturnya.
Di sisi lain, kata Muliaman Hadad, pemerintah juga akan menarik Swiss untuk dapat berinvestasi terutama untuk UMKM dan UKM di Indonesia. Dia berujar hal itu yang juga tengah menjadi fokus selain memfinalisasi free trade agreement. "Swiss itu negara dengan income perkapita yang tinggi sekali sementara negaranya kecil, sehingga mereka harus spending ke luar karena daya serap dalam negerinya kecil sekali. Oleh karena kita tangkap dia dalam bentuk investasi," ujarnya.